Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang Agus Priyadi Mustika mengatakan daerah ini baru memiliki dua stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN).

"Pandeglang baru memiliki dua unit SPBN, yakni di Kecamatan Sidamukti dan Panimbang," katanya di Pandeglang, Senin.

Menurut dia, keberadaan dua unit SPBN itu masih jauh dari mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk melayani seluruh nelayan di daerah ini.

"Jumlah nelayan di daerah ini cukup banyak, dan tersebar di 20 kecamatan. Jadi dengan hanya dua unit SPBN itu tidak mencukupi, sehingga banyak nelayan membeli ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," katanya.

Agus juga menjelaskan para nelayan di Kecamatan Cibaliung, Cimanggu dan Sumur cukup jauh ke SPBN maupun SPBU, sehingga untuk membeli bahan bakar mereka harus mengeluarkan biaya tinggi.

Ia mengaku telah mengajukan bantuan pembangunan SPBN kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, tidak mungkin membangun sendiri SPBN karena biaya yang dibutuhkan cukup tinggi, yakni mencapai Rp1,5 miliar per unit.

"Kita tidak punya dana untuk membangun SPBN, karena itu kami telah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat," ujarnya.

Agus juga mengharapkan ada pengusaha yang membangun SPBN, terutama yang nanti ditetapkan sebagai pemenang pengelolaan tempat pelelangan ikan (TPI).

"Kita memiliki 12 TPI, dan sembilan di antaranya sudah berjalan. Rencananya pengelolaannya akan diserahkan kepada pengusaha atau pihak ketiga," katanya.

Pengusaha yang mengelola TPI tersebut diharapkan bisa membangun SPBN sehingga selain mendapat penghasilan tambahan, juga membantu nelayan, katanya.

(dn/DN/bd-an